Kunci dari upaya penyembuhan semua jenis penyakit kanker adalah pendeteksian dini.
Kunci dari upaya penyembuhan semua jenis penyakit kanker, adalah pendeteksian dini. "Untuk kanker serviks pendeteksian itu dilakukan dengan pap smear" , kata Dr. M Farid Aziz DSOG, dokter kandungan yang berspesialisasi pada bidang ilmu penyakit ini kepada suatu media di Jakarta (Kompas, 13 Mei 2017).
Tes pap smear adalah upaya pengambilan cairan contoh lendir vagina untuk diteliti, apakah terlihat kelainan sel di sekitar rahim yang mencurigakan sebagai indikasi kanker leher rahim. Pemeriksaan ini seharusnya dilakukan secara rutin setiap tahun oleh setiap wanita yang aktif secara seksual.
Sebelum melakukan Pap Smear, ikuti beberapa panduan berikut agar hasil Anda lebih akurat:
- Waktu terbaik pengambilan lendir serviks adalah dua minggu setelah hari pertama mendapat haid, agar dinding serviks benar-benar bersih dari bercak darah.
- Jangan menggunakan pembasuh atau sabun antiseptik di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan contoh lendir serviks.
- Sebaiknya, tidak melakukan hubungan seksual selama 48 jam sebelum pengambilan contoh lendir serviks.
- Saat pengambilan lendir, usahakan agar otot-otot vagina dalam kondisi santai (rileks), agar lendir dapat terambil dalam jumlah yang cukup.
- Laporkan jika Anda menggunakan pil KB atau preparat hormon wanita lainnya.
- Perhatikan adanya kelainan di sekitar vagina, apakah ada gatal, keputihan, dan kondisi lain yang mencurigakan.
Perawatan yang Dapat Dilakukan
- Jalani pap smear secara teratur.
Faktor risiko paling besar bagi kanker serviks ganas adalah pap smear yang tidak teratur. Umumnya pakar menyarankan agar mulai menjalani pap smear segera setelah aktif secara seksual.
- Tetaplah dengan satu pasangan.
Semakin banyak ganti-ganti pasangan seks akan semakin tinggi pula risiko kena kanker serviks. Begitu pula, walaupun Anda setia dengan satu pasangan saja, tetapi suami Anda suka berhubungan dengan banyak wanita, risiko akan sama tingginya.
- Tunggulah sampai Anda cukup umur untuk melakukan hubungan seks.
Dalam salah satu kajian terbaru, satu pasangan sebelum berusia 20 tahun akan meningkatkan risiko terpaparnya HPV seorang wanita 3 kali lipat, dan bila mempunyai 3 atau lebih pasangan seks, risikonya meningkat menjadi 10 kali lipat.
- Gunakan metode pelindung dari paparan virus HPV.
Kondom dan diafragma dapat melindungi serviks saat berhubungan seks dari sejumlah bahan yang dapat menimbulkan iritasi, termasuk ikut menempelnya virus HPV.
- Matikan rokok Anda, dan jika suami Anda perokok, anjurkan untuk berhenti.
Nikotin dan bahan-bahan kimia lain dari asap rokok akan terkonsentrasi di dalam cairan leher rahim, sehingga menurunkan kemampuan perlindungan dirinya dari infeksi.
- Makanlah dengan pola seimbang yang lebih baik.
Asupan vitamin E, vitamin C, betakaroten, dan asam folat dalam jumlah memadai dari makanan yang dikonsumsi, atau suplemen, dapat melindungi dari kanker serviks.
Selama bulan Agustus hingga Desember 2018, Prodia bekerja sama dengan BPJS kesehatan mengadakan program pemeriksaan pap smear tanpa dikenakan biaya. Informasi lebih lanjut, klik di sini.