Asam folat bersama dengan vitamin B lainnya memainkan aksi penting dalam fungsi sistem imun.
Sudah tak asing lagi, kalau asam folat dikatakan sebagai salah satu vitamin yang penting untuk ibu hamil. Pada kehamilan, asam folat ini berperan untuk perkembangan otak dan mencegah terjadinya gangguan saraf pada janin atau yang sering dikenal dengan neural tube defect. Asam Folat juga dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum kehamilan di mana secara studi bahwa kecukupan asam folat mulai dari sebelum dan selama kehamilan mampu menurunkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklamsia. Namun apakah benar, kalau memang asam folat ini hanya berguna untuk saat ingin program kehamilan ataupun selama kehamilan. Terkait juga dengan kondisi pandemi saat ini, bahwa peranan vitamin dan mineral itu sangat penting dalam mengatur kinerja dari sistem kekebalan tubuh agar optimal, apakah asam folat ini juga termasuk dalam vitamin dan mineral yang penting itu dalam mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh.
Selain berperan untuk mencegah terjadinya neural tube defect, asam folat juga berperan dalam mengurangi risiko arterosklerosis dengan menjaga keseimbangan homosistein, dimana peningkatan homosistein ini dapat terjadi akibat salah satu karena defisiensi asam folat, sehingga meningkatkan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel endotel pembuluh darah. Peranan lainnya adalah mampu mencegah terjadinya anemia, karena asam folat dan vitamin B12 membantu dalam pembentukan sel darah merah, sehingga apabila terjadi kekurangan asam folat risiko terjadi anemia semakin meningkat.
Lalu, bagaimana peranan asam folat terhadap sistem kekebalan tubuh? Asam folat atau yang dikenal dengan vitamin B9, bersama dengan vitamin B lainnya memainkan aksi penting dalam mengatur fungsi dari sel tubuh, metabolism energi dan menjaga fungsi sistem imun dengan tepat. Asam folat membantu dalam aktivasi yang tepat dari kedua respon imun bawaan dan adaptif, mengurangi tingkat sitokin pro-inflamasi, meningkatkan fungsi pernapasan, mempertahankan integritas endotel, mencegah hiperkoagulabilitas (Gambar 1). Sehingga pentingnya mengetahui kecukupan asam folat untuk bisa melakukan strategi pemenuhan yang tepat.
Mengetahui status kecukupan asam folat menjadi penting, di mana adanya faktor dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kadar asam folat di dalam tubuh. Faktor tersebut adalah faktor gen, dimana gen yang berperan dalam regulasi asam folat ini adalah MTHFR (Methylene Tetra Hydro Folate). Apabila adanya variasi genetic pada gen MTHFR, maka sumber asam folat yang berasal dari makanan maupun suplementasi akan mengalami gangguan untuk diubah menjadi bentuk folat yang aktif, karena variasi pada gen MTHFR tersebut akan menyebabkan penurunan enzim yang berkerja untuk mengubah sumber folat tersebut menjadi folat yang aktif (Gambar 2). Pengetahuan terhadap gen tersebut menjadi panduan dalam strategi pemenuhi kadar yang adekuat.
Kombinasi pemeriksaan gen MTHFR yang dapat dilakukan melalui nutrigenomics dan status/kadar asam folat dalam darah merupakan strategi yang tepat dalam memenuhi kebutuhan asam folat untuk mengotimalkan kesehatan terutama sistem kekebalan tubuh.
Sumber
- Han TB, Guo LL, Yang FF, Zhao F, Du WQ, Wang Y, Shen JX, Feng YL, Yang HL, Zhang YW, Wu WW, Wang SP. [Folic acid supplementation before and during pregnancy and the risk of preeclampsia]. Zhonghua Liu Xing Bing Xue Za Zhi. 2020 Nov 10;41(11):1894-1899. Chinese. doi: 10.3760/cma.j.cn112338-20191218-00895. PMID: 33297657.
- Wierzejska R, Wojda B. Folic acid supplementation in pregnancy and prevention of fetal neural tube defects. Przegl Epidemiol. 2020;74(2):362-369. doi: 10.32394/pe.74.29. PMID: 33115226.
- Shakoor H, Feehan J, Mikkelsen K, Al Dhaheri A, Ali H, Platat C et al. Be well: A potential role for vitamin B in COVID-19. Maturitas. 2021;144:108-111.