Kanker

Pemeriksaan Untuk Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin

12 February 2020

Pemeriksaan antibodi terkait limfoma (CD3, CD20, CD79a, CD15, CD30,CD45, dan Ki67).

Limfoma, atau kanker kelenjar getah bening adalah kanker yang terjadi pada sistem limfatik. Sistem limfatik berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, yang bertugas membawa getah bening (cairan yang mengandung sel darah putih yang memiliki peran dalam mencegah infeksi.

Secara garis besar, terdapat dua tipe limfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin dapat didiagnosis berdasarkan adanya sel Reed Sternberg (RS) yang mewakili tubuh tumor dengan ukuran diameter 20-60 μm, mempunyai sitoplasma besar dan setidaknya terdapat dua nukleus dengan penampilan seperti “owl-eye”. Sedangkan Limfoma non-Hodgkin tidak mempunyai sel Reed Sternberg (RS). Limfoma non-Hodgkin dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber selnya, apakah berasal dari sel B atau dari sel T/NK.

Pemeriksaan CD3, CD20, CD79a, CD15, CD30, CD45, dan Ki67 diperlukan dalam membantu diagnosis untuk menentukan tipe limfoma seseorang, apakah Hodgkin atau non-Hodgkin. Dengan pemeriksaan ini, juga dapat diketahui faktor prognosis perkembangan penyakit. Terapi target juga dapat dilakukan jika pemeriksaan antibodi menunjukkan CD30 positif dan CD20 positif. Pemeriksaan ini dapat juga digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan awal untuk targeted therapy (sebelum pasien diterapi dengan targeted therapy). Saat ini, targeted therapy yang tersedia adalah anti-CD30 (Brentuximab Vedotin) untuk mentarget sel HL yang mengekspresikan CD30 pada permukaan selnya dan Rituximab yang merupakan anti CD-20 untuk limfoma non-Hodgkin.

Pemeriksaan untuk kanker limfoma dapat diperiksa secara tunggal maupun panel. Laboratorium Klinik Prodia menyediakan layanan pemeriksaan mendeteksi limfoma, yaitu Panel CD20, CD3; Panel CD20, CD3, CD79a; Panel CD20, CD79a; Panel CD15, CD30; Panel Hodgkin (CD15, CD30, CD45); dan Panel non-Hodgkin (CD20, CD3, CD79a, Ki67).

Untuk mendeteksi keberadaan kanker limfoma, pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan antibodi CD3, CD20, CD79a, CD15, CD30, CD45, dan Ki67. Limfoma Hodgkin dapat didiagnosis dengan pemeriksaan imunohistokimia CD15, CD30, dan CD45. Pada diagnosis HRS, biasanya CD15 positif, CD30 positif, dan CD45 negatif. CD15 terdeteksi sekitar 80% pada pasien limfoma Hodgkin dan CD30 terdeteksi pada lebih dari 98% pasien limfoma Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin dapat didiagnosis menggunakan pemeriksaan imunohistokimia CD19, CD79a, dan CD20.

Ki67 merupakan antigen protein nukleus yang ada di semua sel yang aktif berproliferasi atau menggandakan diri dengan sangat cepat. Ekspresi Ki67 sangat terkait dengan proliferasi dan pertumbuhan sel tumor dan banyak digunakan sebagai penanda proliferasi. Ekspresi imunohistokimia dari antigen Ki67 pada sampel parafin, disebut indeks proliferasi Ki67 dan mewakili fraksi pertumbuhan aktif dari tumor.

Pemeriksaan tersebut dapat dideteksi dengan metode pemeriksaan imunohistokimia (IHK). IHK merupakan metode pemeriksaan yang memvisualisasikan interaksi antara antigen pada jaringan sampel dengan antibodi primer serta reaksi antara enzim dengan substrat yang ditandai dengan inti atau membran atau sitoplasma sel yang berwarna. Penilaian hasil proses imunohistokimia dilakukan oleh dokter spesialis patologi anatomik. Jenis sampel yang digunakan adalah blok FFPE. Setelah dilakukan pengerjaan blok FFPE akan dikembalikan kepada dokter atau RS pengirim.